Site news

Date added: 10-07-2024 Penyebab lampu LED sering mati

Date added: 08-02-2023 Kementerian ESDM Dorong Industri Lampu LED Dalam Negeri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian ESDM akan terus mendorong industri lampu dalam negeri untuk mengurangi dominasi impor lampu LED, yang saat ini mencapai sekitar 70 persen. Saat ini beberapa industri lampu LED dalam negeri telah mampu memproduksi lampu LED berkualitas tinggi dan berkapasitas besar, bahkan ada yang telah diekspor ke berbagai negara.


Hal ini didasari survei awal penyusunan Roadmap Lampu LED yang dilakukan Tim Teknis Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE) Badan Litbang Kementerian ESDM ke Tangerang, Bogor, Cikarang, Bandung dan Bekasi pada 8-16 Juni 2021.

Kepala P3TKEBTKE, Haryanto menjelaskan produksi lampu LED di tanah air terus tumbuh. Terlihat dari angka penjualan per tahun, dari 22 juta lampu pada tahun 2012 menjadi 60 juta unit pada tahun 2019. Penggunaan lampu ini perlu ditingkatkan lagi, mengingat pemanfaatan lampu LED pada rumah tangga saat ini baru sebesar 52 persen, sisanya lampu CFL (41 persen) dan lampu pijar (7 persen)."Pada tahun 2030 permintaan lampu LED diproyeksikan akan meningkat menjadi 165 juta unit", kata Haryanto di Jakarta (21/6).

Peningkatan penggunaan lampu LED produksi lokal tidak hanya menghemat energi dan menurunkan emisi, namun juga turut mendukung industri dalam negeri agar mampu bertahan dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.

 

Date added: 28-09-2022 5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Lampu LED

1. Lumen, bukan watt Saat membeli lampu atau bohlam, Anda mungkin terbiasa mencari watt sebagai indikasi seberapa terang bohlam tersebut. Itu karena dengan lampu pijar, watt adalah indikator yang dapat diandalkan tentang seberapa banyak cahaya yang akan dipancarkan bohlam. Semakin besar watt bohlam, semakin besar filamen tungsten di dalamnya akan bersinar. Namun demikian, kecerahan lampu LED ditentukan sedikit berbeda.

Itulah sebabnya Anda pada dasarnya harus mengabaikan watt saat Anda mencari kecerahan lampu LED. Ada cara yang lebih baik untuk berbicara tentang kecerahan, dan itulah lumen. Lumen (lm) adalah pengukuran kecerahan sebenarnya yang diberikan oleh bola lampu, dan ini adalah angka yang harus Anda cari saat membeli lampu LED.

2. Warna yang tepat

Lampu pijar biasanya mengeluarkan rona kekuningan yang hangat, tetapi lampu LED hadir dalam berbagai warna.
Dua warna paling populer yang tersedia untuk LED adalah putih lembut atau juga disebut warm white atau putih hangat dan putih cerah atau juga disebut daylight.

Putih lembut dan putih hangat akan menghasilkan cahaya kuning, seperti lilin, mirip  dengan lampu pijar, sedangkan lampu berlabel putih terang atau siang hari akan menghasilkan cahaya yang lebih putih, lebih dekat ke siang hari dan mirip dengan apa yang Anda lihat di kantor dan toko ritel.

3. Anda akan membayar lebih untuk lampu LED, tetapi hemat dalam jangka panjang

 

Dulu Anda bisa membeli lampu pijar di toko dengan harga cukup murah, namun harga lampu LED bisa jauh lebih mahal. Lampu LED masih merupakan pilihan yang lebih murah setelah digunakan kurang dari satu tahun. Sementara itu, Anda akan menikmati produksi panas yang lebih sedikit, masa pakai bohlam yang lebih lama, dan bahkan opsi untuk mengontrolnya dengan smartphone. Selain itu, lampu LED juga tidak akan putus setelah satu tahun.

4. Hati-hati dengan lampu LED yang tidak dapat diredupkan
Sebagian besar peredup atau dimmer yang ada di rumah saat ini kemungkinan dirancang untuk bekerja dengan lampu pijar. Dimmer seperti itu bekerja dengan memutus jumlah listrik yang dikirim ke bohlam secara berurutan, lebih cepat dari yang bisa dideteksi mata. Lampu LED menarik lebih sedikit energi, sehingga tidak selalu berfungsi dengan baik dengan peredup seperti itu. Hal pertama yang harus dilakukan jika Anda membeli lampu LED yang ingin Anda gunakan dengan sakelar peredup adalah memastikan bahwa Anda membeli bohlam yang sebenarnya dapat diredupkan.

Jika peredupan benar-benar penting di rumah Anda, maka Anda harus benar-benar mempertimbangkan lampu pintar. Sebagian besar menggunakan mekanisme bawaannya sendiri untuk menangani peredupan, jadi Anda tidak memerlukan sakelar peredup sama sekali.

 

5. Tidak semua lampu harus menggunakan LED

Mengetahui di mana boleh menempatkan lampu LED akan memastikan bahwa bohlam tidak akan putus sebelum waktunya. Anda mungkin tahu bahwa lampu LED bekerja jauh lebih dingin daripada sepupunya yang pijar, tetapi itu tidak berarti mereka tidak menghasilkan panas. Lampu LED memang menjadi panas, tetapi panasnya ditarik oleh heat sink di dasar bohlam. Dari sana, panas menghilang ke udara dan bohlam LED tetap dingin, membantu memenuhi janjinya untuk masa pakai yang lama. Bohlam membutuhkan cara untuk menghilangkan panas. Jika lampu LED ditempatkan di rumah tertutup, panas tidak akan pergi ke mana pun, mengirimnya kembali ke bohlam dan menghukumnya dengan kematian yang lambat dan menyakitkan.

JAKARTA, KOMPAS.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Lampu LED", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/homey/read/2022/08/30/140800676/5-hal-yang-harus-diperhatikan-sebelum-membeli-lampu-led?page=all.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Date added: 12-01-2022 Distributor Lampu Philips

Date added: 12-01-2022 Lampu LED Highbay

Date added: 12-01-2022 Lampu LED Bergaransi

Date added: 12-01-2022 Distributor Lampu LED

Date added: 12-01-2022 Agen Lampu Led

Date added: 29-07-2021 Kenapa Lampu Berkedip Tiba-tiba? Kenali Penyebabnya Berikut Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika sedang berkumpul di ruang keluarga atau membaca buku di kamar tidur, pernahkah mengalami kondisi di mana lampu tiba-tiba berkedip? Ada beberapa penyebab lampu berkedip yang perlu Anda ketahui. Namun demikian, jangan khawatir, sebab perbaikannya pun tidak sulit. Dilansir dari Family Handyman, Sabtu (17/7/2021), berikut beberapa penyebab lampu berkedip tiba-tiba dan solusinya.


Apa penyebab lampu berkedip?

Lampu yang berkedip-kedip sering kali menunjukkan bahwa bohlam itu sendiri (bukan lampu atau seluruh sistem kelistrikan rumah) mendekati akhir masa pakainya. “Salah satu alasan paling umum, dan Anda harus selalu mencari hal-hal yang jelas terlebih dahulu, adalah bohlam akan segera putus,” kata Terry Duncan, CEO Mr Electric di Inglewood, California. Jika ini masalahnya, imbuh Duncan, mengganti bohlam lama dengan yang baru akan berhasil menyelesaikan masalah.. 


"Anda juga dapat mencoba memasang bohlam sedikit lebih kencang untuk melihat apakah itu membantu. Terkadang bohlam yang kendur juga akan berkedip," jelas Christopher Haas dari Haas & Sons Electric di Pasadena, Maryland. Masalah bohlam lama dan/atau kendur biasanya hanya berlaku untuk bohlam pijar. Jika lampu berkedip yang dimaksud adalah lampu LED, Anda tentu dapat mencoba mematikan bohlam untuk melihat apakah itu membantu. Namun demikian, kemungkinan besar, Anda harus menyelidiki lebih lanjut.


Penyebab lain lampu berkedip Anda telah mengganti bohlam dan kedipan terus berlanjut. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin terjadi.


1. Kabel atau sambungan listrik longgar Duncan mengatakan, hal ini kemungkinan besar terjadi jika Anda baru-baru ini melakukan pekerjaan listrik di rumah oleh seseorang yang gagal menyambungkan atau mengamankan semua kabel dengan benar. Jika Anda mencurigai hal ini, Duncan merekomendasikan untuk memanggil teknisi listrik untuk membantu penyelidikan, karena kebakaran akibat aliran listrik terkadang dapat terjadi dalam kondisi ini.


2. Komponen yang salah Jika lampu sudah tua, rusak, berkarat, atau rusak karena alasan lain seperti kabel retak atau sakelar kendur, kedipan dapat terjadi. Untuk menguji ini, Haas menyarankan untuk melepas bohlam dan menggantinya dengan yang Anda tahu berfungsi. Jika kedipan terus berlanjut, permasalahan bisa jadi pada komponen seperti kap lampu atau fitting lampu. Anda dapat memulai dengan memasang yang baru.

Kemudian jika masih juga berkedip, saatnya untuk memanggil teknisi listrik guna menangani hal ini.


3. Ketidakcocokan dengan lampu LED Beberapa lampu, khususnya lampu pada kipas angin gantung, mungkin tidak beroperasi dengan benar saat menggunakan bohlam LED. Jika Anda menggunakan bohlam LED dan peralatan, atau perlengkapan berkedip, coba ganti kembali ke bohlam pijar biasa. Tapi, bukan itu saja yang mungkin tidak berfungsi dengan benar dengan lampu LED yang lebih baru. Apakah lampu berkedip berbahaya? "Selain kasus sambungan listrik yang longgar, lampu yang berkedip jarang berbahaya," ungkap Duncan. Baca juga: Sebelum Membeli, Kenali Jenis Lampu untuk Teras   Namun, jika mengganti bola lampu, mengganti perlengkapan dan/atau berinvestasi dalam fitting baru terbukti sia-sia, jangan biarkan. Masalah listrik yang tampaknya kecil dapat berkembang seiring waktu, yang pada akhirnya menciptakan potensi bencana. "Panggil seseorang untuk melihatnya. Itu selalu yang terbaik untuk keamanan," saran Duncan.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Lampu Berkedip Tiba-tiba? Kenali Penyebabnya Berikut Ini", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/homey/read/2021/07/17/131735176/kenapa-lampu-berkedip-tiba-tiba-kenali-penyebabnya-berikut-ini?page=all.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

 

Untuk konsultasi silahkan hub DUNIA-LED, 081585001156

Date added: 16-11-2020 Lampu led ternyata menyimpan bahaya ?

Nusantaratv.com - Lampu jenis LED selain digunakan untuk penerang rumah juga banyak digunakan pada perangkat elektronik seperti handphone dan komputer.

Lampu LED juga dikenal hemat listrik. Namun tahukah kamu bahwa lampu LED juga menyimpan bahaya karena dapat memicu kebutaan.

Terlalu sering terpapar sinar lampu LED akan menyebabkan retina mata menjadi rusak dan menjurus kepada kebutaan.

Menurut Dr Celia Sanchez-Ramos, seorang peneliti dari Universitas Madrid, mengatakan, terpapar sinar LED terlalu lama dapat mengakibatkan kerusakan retina.

Terlebih pada anak kecil yang syarat matanya belum sekuat manusia dewasa akan lebih rentan terhadap sinar lampu LED.

Untuk itu, menurut saran Dr Celia, sebaiknya anak jangan dulu diberikan gawai agar mata si anak tidak terkena dampak dari LED.

Retina sendiri merupakan sebuah bagian dari mata yang berfungsi untuk menangkap semua gambaran yang dilihat oleh mata kemudian diteruskan ke dalam kornea.

Dalam retina terdapat banyak jutaan sel yang peka akan cahaya sehingga jika mata terkena paparan lampu LED terus menerus bisa merusak kepekaan cahaya tersebut.

Alhasil, penglihatan akan menjadi terganggu.

Lampu LED salah satunya memancarkan cahaya biru yang ternyata bisa membuat dampak yang kurang baik pada mata.

Sinar biru tidak hanya terdapat pada lampu LED saja namun juga pada layar komputer dan gawai yang sering kita gunakan.

Dilansir dari Independent.co.uk, peneliti mengungkapkan bahwa cahaya biru seperti pada sinar LED yang ada pada berbagai alat elektronik seperti gawai bisa menyebabkan kebutaan.

Setuju dengan pendapat Dr Celia Sanchez-Ramos, salah seorang lulusan S2 Universitas Toledo bernama Kasun Ratnayake, PhD menjelaskan bahwa paparan sinar biru pada retina bisa membunuh sel photoprotector pada mata.

“Photoprotector pada mata tidak bisa beregenerasi jika telah mati,” jelas Ratnayake.

Untuk itu disarankan menggunakan kacamata khusus yang dilengkapi pelindung dari UV dan cahaya biru agar mata tidak alami kebutaan karena rusaknya retina.

Selain itu lakukan sistem 20-20-20. Setelah terpapar sinar biru cukup lama seperti pada layar komputer, sebaiknya setiap 20 menit sekali atur jarak melihat objek lain sejauh 20 kaki selama 20 detik.

Loading...